Postingan

Batik

Dentingan mesin berpadu Helaian benang bertaut satu Menjadi kain suci nan utuh Sebagai kanvas untuk rupa Warna demi warna Rasa demi rasa Terlukiskan dalam sentuhan Canting yang menawan Lentik jari menari Diatas kain putih Mengukir warisan Karya yang lestari

Kota Tua

Gambar
Hai hai~! Pada postingan saya kali ini, saya akan memberitahu bagaimana sih kota tua itu dan ada museum apa saja disana. Yuk simak video berikut~!

Rumah Keduaku

Rumah keduaku Agak jauh dari rumah pertamaku Sedikit rumit dan berliku Jalan kaki dan naik bus satu Rumah keduaku Guru, orang tua keduaku Apakah berarti, Teman, saudara keduaku? Rumah keduaku Ada televisi, hanya untuk guru Ada tempat tidur, hanya untuk orang sakit Oh, rumah keduaku

Gerhana

Malam lalu Aku melihat bulan Bersinar tidak seperti biasanya Berwarna putih cemerlang Melainkan berwarna merah Seperti darah dalam nadi Daging dalam delima Amarah dalam hati Keberanian dalam jiwa Untuk menerima kesendirian Dalam gelapnya bayanganmu

Teguran Untuk Insan

Kala itu hari biasa Guru mengajar, siswa menghela Hening diam menyisipi Hanya sesaat ia pergi Aku diam meratapi Menyesap ilmu yang diberi Tiba-tiba ia datang Sebagai teguran pada semua insan Teguran diberi tak seberapa Hanya seguncangan tak berimbas Cukup untuk mengingatkan Insan yang melupakan

Resensi Buku : Red Dragon

Judul : Red Dragon Penulis : Thomas Harris Jumlah Halaman : 519 Penerbit : Gramedia Red Dragon menceritakan tentang seorang mantan FBI yang bernama Will Graham. Will diminta kembali ke FBI oleh Crawford untuk menyelesaikan kasus pembunuhan keluarga Leeds yang dilakukan oleh seorang pembunuh berantai yang disebut “Peri Gigi”. Will meminta bantuan kepada Hannibal Lecter, seorang psikiater dan kanibal yang saat ini berada di rumah sakit jiwa. “Peri Gigi” tersebut adalah Francis Dolarhyde, seorang pembuat film di St. Louis yang berbibir sumbing. Francis memiliki obsesi yang tidak sehat terhadap lukisan milik William Blake yaitu The Great Red Dragon and the Woman Clothed in Sun. Francis sulit mengontrol dirinya dan berpikir bahwa dengan membunuh orang, dia akan menjadi lebih kuat seperti Sang Red Dragon. Di buku ini selanjutnya diceritakan bahwa kekerasan yang dia terima dari neneknya sewaktu kecil yang menyebabkan gangguan kejiwaan yang dia alami saat ini. Buku ini sa...

Badan Rapuh Hati Baja

Badan Rapuh Hati Baja Tamparan keras kau terima Tendangan demi tendangan kau diamkan Kanan-kiri tubuhmu dihempaskan Kau diam tak melawan Kau tahu hal itu sia-sia Lima dengan satu perbedaan yang besar Semua yang kau balas dikembalikan lagi Serasa perjuangan tiada berarti Hujatan dan pukulan Seperti makanan sehari-hari Baik-baik saja, katamu pelan Meski sekujur badan terasa perih